PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK KOMPLEKS DI ALUN-ALUN UTARA SURAKARTA
Abstrak
Alun-Alun (Square) merupakan Ruang Terbuka Publik strategis di pusat kota jawa yang berfungsi pusat kegiatan sosio-cultural masyarakat. Alun-alun umumnya, terbagi menjadi dua, yaitu Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan. Di Surakarta, Alun-Alun Utara lebih komplek dibandingkan dengan Alun Alun Selatan yang mempunyai daya Tarik yang kuat. Terdapat pola konfigurasi spasial yaitu pola aktivitas dan setting fisik pada area alun-alun terhadap fasilitas di
sekelilingnya yaitu keraton, masjid, pasar, bangsal, kios dan sarana fasilitas bagian dari keraton. Permasalahannya yaitu diindikasikan adanya penurunan kualitas ruang yang buruk ketika dijadikan sebagai relokasi pasar klewer sehingga terdapat perbedaan pola sebaran aktivitas yang bersifat spontanitas di beberapa area ruang terbuka sekitarnya. Penelitian untuk mengetahui 1. Indeks kualitas ruang terbuka publik berdasarkan persepsi pengguna, seberapa tingkat responsibility, democracy, meaningfully dan maintenance. 2. Faktor elemen penting yang mempengaruhi persepsi pengguna dalam memilih ruang terbuka publik Square.
Metode Studi menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui masalah dan persepsi pengguna terhadap ruang terbuka di area Alun-Alun Utara Surakarta sedangkan Persepsi tersebut dikaitkan dengan kualitas fisik dan elemen penting yang mempengaruhi dengan teknik pengambilan sampling secara acak sejumlah 100 Pengunjung dan 40 Pedagang. Dalam pengujian dan analisa metode kuantitatif digunakan sebagai data primer yang diperoleh dilapangan dianalisis dengan Multidimensional scaling (MdS) pada program IBM SPSS untuk melihat pola konfigurasi, tingkat Stress dan RSQ dari peta persepsi (Perceptual Map). Hasil dan pembahasan studi menunjukan index kualitas ruang terbuka publik sebesar 58, 66% (cukup). Tingkat responsibility 59, 1% , Democracy 59,4% Meaningfully 65,3% dan maintenance 50,8%. Nilai terendah untuk elemen ruang terbuka publik yaitu tempat duduk 46,57% dan nilai tertinggi kemudahan akses 79,57%. Hasil Penskalaan Ganda Multidimensional Scaling (MdS) nilai STRESS 0, 47086 dan RSQ 0, 35845. Faktor yang mempengaruhi persepsi pengguna dalam memilih ruang terbuka publik yaitu Pedestrian 1, 87(peringkat 1), Tempat duduk 1,82 (peringkat 2) , Parkir 1,45 (Peringkat 3). Tempat duduk mendapat nilai terendah 46,5% dan nilai tertinggi Akses pencapaian 79,5%. Waktu kegiatan efektif yaitu pukul 12.00-16.00 berdasarkan place centered mapping. Lokasi ramai dan banyak penjual makan/minum menjadi faktor penentu persepsi pengunjung. Pengunjung dan pedagang di dominasi oleh perempuan (57%). Kesimpulan bahwa elemen yang berpengaruh dalam ruang terbuka publik yaitu tempat duduk dan pedestrian. Persepsi pengguna terhadap kualitas ruang terbuka publik yaitu cukup dengan nilai 51,52%. Karakteristik pengunjung didominasi oleh pengunjung dari dalam kota dengan tujuan belanja yang berkunjung pada siang hari pukul 10.00-15.00, sedangkan pedagang didominasi oleh pedagang cinderamata dan non-makan (barang), dengan model kios dan warung dengan status sewa buka antara jam 09.00-15.00. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti membuat kesimpulan bahwa perlu dilakukan perencanaan dan perancangan ruang terbuka publik untuk meningkatkan berkualitas.
Referensi
Krier 1984 dalam hidayat (2010), kualitas vastenberg Surakarta
Koesmartadi, 1995 “Perubahan Alun – Alun Dan Sekitarnya Di Kota Pantai Utara Jawa Tengah, Ditinjau Melalui Tapak Kasus : Kota Brebes, Tegal, Pemalang “. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta : Magister Design Kawasan Binaan ( MDKB )
Kurska, josep. B & Wish, Myron, 1987, Multidimensional scaling , Sage Publication, Beverly Hills, London.
Lang J, 1987, Creating Architectural Theory, The Role of the Behavioral Sciences in Environmental Design, Van Nostrand Reinhold Company Inc, New York.
Laurens, Joyce Marcella, 2004, Arsitektur dan Perilaku Manusia, Grasindo, Jakarta.
Lubis, AD. 2015. Kajian Ruang Terbuka Publik Sebagai Generator Aktivitas Olahraga di Bundaran Cemara Asri. Skripsi, Medan: Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.
Moughtin, Cliff. 1992. Street and Square, Oxford, Architectural Press, hal : 130
Groenan & Borg. 1997. Modern Multidimensional Scaling, theory and application. Springer- veleg. New York. Berlin.
Philips, K., Land and The City :Pattern and Process of Urban Changes, London, Rauledge, 1993
Prihastoto. 2003. Kajian Kualitas Ruang Publik Pada Alun-Alun Kota Porworejo. Semarang : Universitas Diponegoro
Peraturan Menteri Perumahan Rakyat No. 32 tahun 2006, Pembangunan Prasarana Jalan, 2006
Rapoport, Amos. 1977. Human Aspect of Urban Form. Ergaman Press. New York Ruwaidah, Eliza. 2008. Konsep Alun-Alun Utara Surakarta Berdasarkan Persepsi
Masyarakat. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Rustam Hakim. 2003. Komponen Perencanaan Arsitektur Lanskap. Jakarta.
Saputra, R, A. 2008. Penataan Ruang Publik Kawasan Pantai Teluk Penyu Cilacap Berdasarkan Kajian Terhadap Persepsi dan Ekspektasi Pengunjung. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Santoso, Jo, ARSITEKTUR KOTA JAWA, Centropolis, Universitas Tarumanagara, Jakarta, 2008
Saputro, Dwi, U,S,R. 2015. Kualitas Ruang Terbuka Publik, Pemanfaatan Ruang Kawasan Benteng Vastenburg Surakarta. Yogyakarta: Fakultas Teknik Arsitektur. Universitas Gadjah Mada.
Samekto, Harto. 2014. Kualitas Ruang Terbuka Publik Pada Perumahan Di Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Teknik Arsitektur. Universitas Gadjah Mada.
Walgito, Bimo, 2000, Pengantar Psikologi Umum, Andi, Yogyakarta.
Zhang dan Lawson. 2009. Meeting and greeting: activities in public outdoor spaces outside high- density urban residential communities. Urban design international (2009), volume 14, 4, 207-214.