HARMONISASI TRI HITA KARANA DALAM GEGURITAN LUH LUTUNG
Abstrak
Geguritan Luh Lutung sarat dengan nilai-nilai kehidupan, seperti halnya kehidupan religius (agama Hindu) yang memunculkan filsafat hidup berupa Tri Hita Karana. Tri Hita Karana berarti tiga penyebab terciptanya kebahagiaan. Tri Hita Karana terdiri dari tiga unsur, yaitu (1) hubungan manusia dengan Tuhan, (2) hubungan manusia dengan manusia, dan (3) hubungan manusia dengan alam. Konsep inilah yang menjadi falsafah hidup masyarakat Bali untuk menjaga keseimbangan alam semesta beserta segala isinya agar tercipta kehidupan yang sejahtera dan harmonis. Adapun masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk harmonisasi Tri Hita Karana dalam Geguritan Luh Lutung?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk dapat menganalisis bentuk harmonisasi Tri Hita Karana dalam Geguritan Luh Lutung. Konsep Tri Hita Karana inilah yang akan dibahas dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis semiotik. Geguritan Luh Lutung dengan latar belakang kebudayaan Bali dengan nafas dan jiwa dari nilai-nilai agama Hindu sebagai produk masyarakat Bali, perlu diperhatikan di dalam pengungkapan maknanya. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk harmonisasi Tri Hita Karana meliputi: konsepsi manusia dan Tuhan dalam Geguritan Luh Lutung.
Referensi
Parisada Hindu Dharma. 2009. Upadeça. Proyek Penerangan Bimbingan Masyarakat Beragama Hindu dan Buddha Departemen Agama R. I.
Parta, Ida Bagus Made Wisnu. 2017. The Implementation of Tri Hita Karana in Geguritan Cengceng Benges Literature Anthropology Study. Denpasar: IHDN Denpasar. Proceeding the 1st Dharma Duta Faculty International Seminar.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1994. Penelitian Sastra Dengan Pendekatan Semiotik dalam Teori Penelitian Sastra oleh Staf Pengajar UGM dkk. Yogyakarta: Masyarakat Poetika IKIP Muhammadyah.
Riffaterre, Michael. 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington and London: Indiana University Press.
Sudharta, Tjokorda Rai. 1976. Sarasamucchaya. Jakarta: Parisada Hindu Dharma Pusat.
Zoest, Aart Van. 1993. Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.
Zoest, Aart Van. 1996. Fiksi dan Nonfiksi Dalam Kajian Semiotik. Jakarta: Intermasa.