TELUNG TEGAK PAON/VARIAN TATA LETAK DAPUR RUMAH TINGGAL TRADISIONAL PADA BEBERAPA DESA ADAT DI BALI
Abstrak
Tata letak paon/dapur rumah tinggal tradisional pada beberapa desa adat di Bali bervariasi, ada di bagian sisi Selatan untuk daerah Bali Apanaga/Bali dataran (desa adat Batuan), di bagian sisi Utara, Timur dan Barat untuk daerah Bali Pegunungan/Bali Aga (desa adat Bayung Gede) dan terletak seragam di bagian Utara dan bersatu dengan Bale Meten untuk daerah di desa adat Tengkudak, Penebel Tabanan. Aneka tata letak Paon ini menjadi menarik untuk dikaji karena keberagaman tersebut berkaitan dangan : (i) loka dresta atau sistem keyakinan masyarakat desa adat setempat, (ii) fungsi sakral dari Paon itu sendiri dimana Paon tersebut berada dan adanya (iii) kiblat terhadap arah ketinggian tempat atau gunung terdekat dengan desa adat (gunung Agung, gunung Batukaru atau gunung Batur).
Penelitian menggunakan fenemenologi Edmund Hussrel untuk mengkategorisasikan varian tata letak Paon/ dapur rumah tinggal tradisional pada beberapa desa adat di Bali. Tiga Desa adat terpilih secara purposive dengan alasan tertentu. Aneka tata letak paon pada ketiga desa adat tersebut merupakan unit-unit informasi yang direduksi secara fenomenologis menghasilkan tema-tema empiris. Beberapa tema empiris direduksi secara eidetis menghasilkan kategorisasi varian tata letak paon rumah tinggal teradisional pada beberapa desa adat di Bali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat Telung Tongos Paon, tiga kategorisasi varian tata letak Paon berdasarkan atas loka dresta masyarakat setempat, fungsi sakral dan kiblat terhadap ketinggian tempat/gunung di mana desa adat tersebut berada, sebagai berikut : (i) Paon terletak seragam di Selatan untuk daerah Bali dataran (Bali Selatan dan Timur), (ii) Paon terletak seragam di Utara dan bersatu dengan Bale Meten untuk daerah Bali Pengunungan di desa adat Tengkudak dan (iii) Paon terletak beragam (Utara, Timur dan Barat layout rumah tinggal tradisional) untuk daerah Bali Pegunungan di desa adat Bayung Gede.
Referensi
Desa Dinas Bayung Gede, Monografi Desa Bayung Gede, 2017/2018, Kecamatan Kintamani, Kabudapaten Bangli, Badan Ketahanan Desa Dinas Bayung Gede
Gelebet, I Nyoman, Meganada, I Wayan, dkk, 1982, Arsitektur Tradisional Daerah Bali, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Bali, Denpasar.
Tamiratha, Putu, 2003, Penataan Desa Adat Bayung Gede Sebagai Upaya Konservasi : Landasar Konsepsual Perancanagan Tugas Akhir, Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar.
Tri Adiputra, I Gusti Ngurah, 2018, Dwitya A Tunggil sebagai Basis Permukiman Tradisionao di Desa Adat Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bali, Provinasi Bali, Disertasi pada Prod S3 Program S3 Arsitektur dan Perencanaan Fakuktas Teknik Gadjah Mada, Yogyakarta.
Suardana, I Nyoman, 2015, Rupa Nir-Rupa Arsitektur Bali, Buku Arti, Arti Foundation, Denpasar
Sudaryono, 2013, Fenomenologi sebagai Epistimologi Baru dalam Perencanaan Kota dan Permukiman, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Widana, Ida Bagus Gede., 2011, Dharmaning Hasta Kosali & Hasta Bhumi : Arsitektur Tradisional Bali, Dharma Pura, Denpasar.