PECAK DAN ASTA: SISTEM PROPORSI DAN NILAI ARSITEKTURAL ARSITEKTUR NUSANTARA
Abstrak
Rumah adat yang ada di Indonesia sebagian besar menggunakan metode antropometri dalam pengukuran ruangan dan bangunannya, termasuk di dalamnya rumah adat Bali, rumah adat Jawa, rumah adat Ternate, atau rumah adat Mandar dan Kajang. Hal ini mengindikasikan adanya tingkat kepercayaan terhadap kaidah dalam penerapan antropometri pada bangunan rumah adat yang masih cukup tinggi di satu pihak, serta tidak siapnya generasi penerus memelihara kekayaan intelektual arsitektur secara utuh, khususnya arsitektur Nusantara, di pihak yang lain. Adapun tujuan makalah ini adalah: (1) menganalisis ukuran antropometri yang telah diaplikasikan pada rumah adat (2) menginterpretasi penalaran yang terkandung dalam penerapan ukuran antropometri pada rumah adat. Metode yang digunakan adalah metode penterjemahan dari bahasa tulis menjadi bahasa arsitektur, mengingat pada dasarnya kajian ini merupakan kajian/studi (ke)pustaka(an). Di sini, ukuran antropometri tidak diutamakan untuk menetapkan ukuran bagian demi bagian; ukuran antropometri kini lebih ditujukan bagi pertama-tama adalah menjamin proporsi bagian bangunan; dan yang kedua adalah menawarkan nilai kualitatif arsitektur dengan memanfaatkan ukuran antropometri tersebut.
Referensi
Behrend, Tim O.; 1990; Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara: Museum Sono Budoyo, jilid I; Djambatan; Jakarta
Chang, Amos Ih Tiao; 1974; The Tao of Architecture; Princeton University Press; Princeton
Ching,Francis D.K; 1979; Architecture: Form, Space & Order; van Nostrand-Rein- hold; New York
Hadiwidjojo, Riswanto, Josef Prijotomo; 1993: Identifikasi Konstruksi Bangunan Tradisional Jawa; Pusat Penelitian ITS; tidak dipublikasikan
Hamzuri; t.t.; Arsitektur Tradisional Jawa;Proyek Permuseumman DKI Jakarta ; Jakarta<:f>
Ismoenandar K., R. ; 1986; Joglo; Dahara Prize; semarang<:f>
Kamajaya (penteri.) 1989; Serat Centhini Latin, Jilid I-VII Centhini; Yogyakarta
Prijotomo, Josef ; 2018; Prijotomo Membenahi Arsitektur Nusantara; Wastu Lanas Grafika; Surabaya
Prijotomo, Josef (2007): (Re)-Konstruksi Arsitektur Jawa; Wastu Lanas Grafika; Surabaya
Prijotomo, Josef ; (1995) Petungan: Sistim Ukuran Arsitektur Jawa, Gajah Mada University Press; Yogyakarta
Prijotomo, Josef ; (1994): “Javanese Architecture in the Primbon: issues in Design Considerations”, makalah di “International Seminar on Indigenous Knowledge”; Bandung
Norberg-Schulz,Christian; 1971; Existence, Space, and Architecture; Praeger; New York
Prawiroatmodjo S.; 1981; Bausastra Jawa-Indonesia, jilid I-II; Gunung Agung; Jakarta
Rahim, Rahmiani, Shirly Wunas, Abdul Mufti Radja – (2015): Kaidah Antropometri dalam Rumah
Adat Karampuang, Sinjai – Provinsi Sulawesi Selatan; Fak Teknik Universitas Hasannudin; Makasar; tak dipublikasikan
Sommer, Robert; 1969; Personal Places; Prentice Hall Inc; Englewood Cliffs
van der Laam, dom h.;1983; Architectonic Space; E.J. Brill; Leiden
Tjahjono , Gunawan (1989): “Center and Duality in Javanese Dwelling”; dalam Dwellings, Settlement and Tradition; Jean-Paul Bourdier and Nezar Alsayyad (eds); Univ.Press of America; Lanham; h.213-236.
Zevi, Bruno; 1959: Architecture as Space; Horizon Press; New York
Primbon Betaljemur Adammakna; 1982; Soemodidjojo Mahadewa; Yogyakarta
Primbon Sabda Pandita; t.t.; Trimurti; Surabaya (R.Tanoyo-Penghimpun)
Primbon Sabda Nata; 1976; T.B.pelajar; Solo (R.Tanoyo-Penghiumpun)
Primbon Jawa Makara;t.t.;toko buku Sadu Budi; Solo
Primbon Jawa Sabda Guru; 1973; toko buku K.S.;Solo (SPH.Handanamangkara- Penghimpun)