PENGARUH MAKNA INTERPERSONAL ANTARA GURU DAN SISWA DALAM STRATEGI KEDISIPLINAN (KAJIAN LINGUISTIK SISTEMIK FUNGSIONAL)

  • Putri Ariadne Prajnaparamytha Linguistik, Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia
Kata Kunci: Linguistik Sistemik Fungsional, Interpersonal, Gender

Abstrak

Penelitian ini  mengkaji tentang makna interpersonal antara guru dan siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) kota Bandung dalam strategi kedisiplinan. Analisis data menggunakan kajian linguistik sistem fungsional (LSF) yaitu untuk mengidentifikasi makna interpersonal guru dan siswa melalui sistem tanda yang dapat dianalisis berdasarkan struktur bahasa dan pemakaian bahasa. Selain itu penelitian ini  menganalisis bagaimana bahasa digunakan dan diorganisir mengenai tata bahasa yang digunakan sebagai dasar penutur mengahasilkan suatu makna yang lebih bersifat fungsional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif.  Sumber data berupa teknik obeservasi lapangan yaitu berupa percakapan antara guru dan siswa yang ditranskripkan melalui sebuah teks. Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh fungsi tutur pada tuturan  yang didengungkan penutur dan mitra tutur serta pengaruh gender penutur dan petutur dalam strategi kedisiplinan di sekolah. Kesimpulan dari makalah ini yaitu makna interpersonal giliran tutur dan fungsi tutur statement acknowledgment dan contradiction yang membuktikan bahwa terdapat berbagai pengaruh dari strategi kedisiplinan di sekolah berdasarkan gaya bahasa yang digunakan oleh penutur yang dipengaruhi juga oleh perbedaan gender penutur dan petutur dalam sebuah interaksi.

Referensi

Chairani, Mustika., Ida Wiendijarti., dan Dewi Novianti. 2009. Komunikasi Interpersonal Guru dan Orang Tua Siswa Dalam Mencegah Kenakalan Remaja Pada Siswa (Studi Deskriptif Pada Siswa Kelas XI SMA Colombo Sleman). Jurnal Ilmu Komunikasi. Vol. 7 No. 2. Agustus Hal. 143-152. http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/article/download/17/17 &hl=en&sa=X&scisig=AAGBfm1iawGZi9k1CCuPDUaIXteLIVQN-&nossl=1&oi=scholarr (diunduh pada tanggal 17 November 2019).

Eggins, Suzanne. 2004. An Introduction to Systemic Functional Luingustics. New York: Continum International Publishing Group.

Faradi, Abdul Aziz. 2015. Kajian Modalitas Linguistik Fungsional Sistemik Pada Teks Debat Capres-Cawapres Pada Pilpres 2014-2019 dan Relevansinya Dengan Pembelajaran Wacana di Sekolah. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa. Vol. 1. No. 2. Oktober. Hal. 233-249. https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/jret/article/download/31/30 (diunduh pada tanggal 16 Oktober 2019).

Feng, H., & Liu, Y. (2010). Analysis of interpesonal meaning in public speeches-a case study of Obama’s speech. Jornal of Language Teaching and Research. 1(6), 828-829.

Halliday, M. A. K. 1978. Language as Social Semiotic: The Social Interpretation of Language and Meaning. London: Edward Arnold.

Halliday, M. A. K. dan Christian Matthiessen.An Introduction To Functional Grammar. Third Edition. 2004. London: Edward Arnold.

Maiz-Arevalo, C., & Gracia Gomez, A. (2013). ‘You look terrific! Social evaluation and relationships in online compliments. Discours Studies, 15(6), 321-344.

Punyanunt-Carter, N.M. (2005). Father and daughter motives and satisfaction. Communication Research Reports, 22(4), 293-301.

Saifullah, Aceng Ruhendi. 2018. Semantik dan Dinamika Pergulatan Makna. Bandung: Bumi Aksara

Sanders, J. (2006). Gender Smart: Memecahkan Teka-teki komunikasi antara pria dan wanita. (C. Kristiastanti, Penerj.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Saragih, Bahagia. 2016. Linguistik Fungsional: Dimensi Dalam Bahasa. Medan: Universitas Negeri Medan. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/bahas/article/view/5672/5084 (diunduh pada tanggal 17 Oktober 2019).

Diterbitkan
2019-12-20