STRATEGI PENGENALAN NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL DALAM PEMELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA)
Abstrak
Bahasa dan budaya memiliki keterikatan yang erat satu sama lain. Salah satu contoh bentuk keterikatannya dapat terlihat pada pemelajaran bahasa asing. Bahasa mampu mencerminkan nilai-nilai dalam suatu budaya dan demikian pula budaya mampu mempengaruhi perkembangan bahasa yang bersifat dinamis. Artikel ini bertujuan untuk meneliti tantangan yang muncul serta strategi pengenalan nilai-nilai budaya lokal yang dapat diterapkan dalam pemelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Sumber data dari penelitian ini menggunakan studi kasus pada program Darmasiswa Republik Indonesia (DRI) di Fakultas Bahasa Asing, Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun ajaran 2019 / 2020. Program Darmasiswa bertujuan untuk meningkatkan minat kalangan pelajar internasional dari negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Metode observasi digunakan dalam mengidentifikasi tantangan yang muncul dalam pemelajaran di kelas. 3 dari 13 jumlah mahasiswa cenderung lebih berminat belajar budaya, sedangkan 10 mahasiswa lain lebih berminat belajar tata bahasa. Proses penyeimbangan penyampaian porsi materi ajar merupakan suatu bentuk tantangan tersendiri. Strategi yang dapat diterapkan adalah dengan memberikan kelas budaya secara berkala dengan variasi topik dan kegiatan kebudayaan yang beragam serta mengangkat topik budaya sebagai bahan ajar untuk menunjang 4 keterampilan dasar pemelajaran bahasa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Referensi
Ali, Mohammad, dkk. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana Press.
Alwasilah, A. Chaedar. 1992. Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa.
Brace & World Inc. Brooks, Nelson. 1964. Language and Language Learning. New York: Hourcourt.
Dryden, G dan Vos, J. 1999. Revolusi Cara Belajar (Bagian I). Bandung: Kaifa.
Dryden, G dan Vos, J. 1999. Revolusi Cara Belajar (Bagian II). Bandung: Kaifa.
Eliot, T.S. 1961. Notes toward the Definition of Culture. London: Faber and Faber.
Halliday, M. A. K., & Hasan, R. 1985. Language, Context, and Text: Aspects of Language in a Social-Semiotic Perspective. Oxford: Oxford University Press.
Hymes, D. 1964. Language in Culture and Society: A Reader in Linguistics and Anthropology. New York: Harper & Row.
Kaswanti Purwo, Bambang. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Kanisius.
Kelly, L.G. 1976. 25 Centuries of Language Teaching. Rowley: Newbury House Publishers.
Koentjaraningrat. 1985. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Koentjaraningrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.
M. Iqbal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia
Moleong. Lexy J. 1989. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Karya.
Roohul-Amini, M. 1989. Outline of Culture. Tehran: Atar Press.
Samsuri. 1985. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta: Sastra Hudaya.
Stern, H. H. 1986. Fundamental Concepts of Language Teaching. Oxford: Oxford University Press.
Stern, H. H. 1996. Issues and Options in Language Teaching: Oxford University Press.
Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Syamsu, Yusuf. 2004. Mental Hygiene. Bandung: Pustaka Bani Quraisi.