PERUBAHAN BENTUK, FUNGSI DAN STRUKTUR JINENG DALAM ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI

  • Frysa Wiriantari Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Dwijendra
  • Arya Bagus Mahadwijati Wijaatmaja Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Dwijendra
Kata Kunci: jineng, tradisional, perubahan

Abstrak

Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata terkenal dengan keindahan alam dan keanekaragaman budaya serta  adat istiadatnya. Bali memiliki banyak tipe bangunan tradisional sebagai wujud dari kebudayaan masyarakatnya. Salah satu bangunan tradisional yang masih bertahan sampai saat ini adalah Jineng. Jineng menunjukkan status sosial pemiliknya. Jineng selain memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan padi dan hasil kebun lain juga memiliki fungsi sebagai tempat dilaksanakannya kegiatan keagamaan dan kegiatan adat. Perkembangan pariwisata dan pengaruh modernisasi berdampak pada berubahnya bentuk,  fungsi dan makna jineng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan bentuk jineng, fungsi dan makna jineng saat ini dan mencari penyebab dari terjadinya perubahan tersebut. Metode yang dipergunakan adalah metode deskripsi kualitatif yang telah didahului dengan metode wawancara dan kegiatan focus group discussion (FGD). Objek penelitian berlokasi di empat kabupaten/kota di Bali yaitu Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Badung dan Kabupaten Gianyar. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penyebab perubahan fungsi jineng pada empat lokasi penelitian  karena disebabkan oleh perkembangan pariwisata, modernisasi, mata pencaharian, dan tampilan (wujud) jineng. Perubahan fungsi jineng di 4 (empat) Kabupaten adalah jineng sebagai villa, jineng sebagai ruang istirahat, jineng menjadi tempat pelayanan pariwisata, jineng menjadi tempat menyimpan peralatan upacara, dan jineng menjadi ruang tamu.  Secara umum perubahan yang terjadi adalah berubahnya fungsi jineng dari bangunan dengan makna sacral menjadi bangunan  dengan makna profane.

Referensi

Acharya Nanda, I. (2019, 11 11). Ancaman Tradisi dan Budaya Bali. Retrieved from Tribun Bali: https://bali.tribunnews.com/2019/05/06/ancaman-tradisi-dan-budaya-bali

Dawson Barry and John Gillow. 1994. The Traditional Architecture of Indonesia. Singapore : C. S. Graphics

Gelebet, I Nyoman. 1981. Asta Kosala. L. 05. T/N. Gelebet, Tenganan : B.I.C. Bali-35P

Khafid, S. (2019, 11 11). City Tour Mataram, Menyambangi Situs Bersejarah dan Toleransi. Retrieved from Tempo: https://travel.tempo.co/read/1278603/city-tour-mataram-menyambangi-situs-bersejarah-dan-toleransi

Sulistyawati, Made. 1998. Lumbung Tradisional Bait dan Perkembangannya. Denpasar : PT. Bali Post.

Diterbitkan
2019-12-20