APLIKASI CAMPURAN BIOURIN DENGAN AGEN PENGENDALI HAYATI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENS L.)
Abstrak
Produksi cabai di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan cabai nasional sehingga pemerintah harus mengimpor cabai yang mencapai lebih dari 16.000 ton per tahun. Rataan produksi cabai nasional baru mencapai 4,35 ton/ha, sementara potensi produksi cabai dapat mencapai lebih dari 10 ton/ha. Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit adalah dengan memanfaatkan campuran biourin dengan agen pengendali hayati. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas biourin yang ditambahkan dengan agen pengendali hayati dalam mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman cabai rawit dan untuk mengetahui efektivitas biourin yang ditambahkan dengan agen pengendali hayati dalam meningkatkan produktivitas tanaman cabai rawit. Uji perlakuan biourin ditambah dengan agen pengendali hayati pada tanaman cabai rawit menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 10 perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan, sehingga diperoleh 30 unit petak percobaan. Tinggi tanaman dan jumlah cabang primer tanaman cabai pada perlakuan kontrol berbeda nyata dengan seluruh perlakuan lainnya. Hasil dari pengamatan tinggi tanaman cabai pada perlakuan Bio-urine + Base Genep menunjukkan terjadinya peningkatan tinggi tanaman cabai yang signifikan dibandingkan dengan tinggi tanaman pada perlakuan lainnya. Biourin yang ditambahkan dengan agen pengendali hayati efektif dalam mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman cabai rawit dan dapat meningkat kan produktivitas tanaman cabai rawit. Hal tersebut terbukti dengan perlakuan Bio-urine + Base Genep (5,50 ton/ha) yang diikuti oleh perlakuan Bio-urine + Daun Mimba, (3,76 ton/ha) dan paling rendah ditunjukkan pada perlakuan kontrol (1,39 ton/ha). Hasil Analisis menunjukkan bahwa hasil panen pada perlakuan Bio-urine + Base Genep dan Bio-urine + Daun Mimba berbeda nyata dengan kontrol. Perlakuan Bio-urine + Base Genep menunjukkan prosentase kerusakan daun yang paling rendah (20%) dan menunjukkan hasil produksi yang paling tinggi diantara perlakuan lainnya (5,50 ton/ha).
Referensi
BPTP Kalimantan Tengah. 2011. Pestisida Nabati Pembuatan dan Manfaat. Kalimantan Tengah : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian.
Darmayasa, I Dewa Nyoman. 2015. Pengendalian Populasi Vektor dan Serangan Virus pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) dengan Mulsa Plastik Hitam dan Perak. Jurnal Ilmu Pertanian dan Bioteknologi., [SI], v.4. n.1.
[DBPH] Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 2009. Luas Panen, Rata-rata Hasil dan Produksi Tanaman Hortikultura di Indonesia. Departemen Pertanian, Jakarta.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2010. Statistik Hortikultura Tahun 2010. Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian, Jakarta.
Hendrawati, IGAO., IM Sudana, GNA Susanta Wirya. 2015. Aplikasi Campuran Biourin Dengan Agen Pengendali Hayati Untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Sawi Hijau (Brassica rapa Var. Parachinensis L.). J. Agric. Sci. and Biotechnol. Vol. 4 (1):40-53.
Phrimantoro.1995. Pemanfaatan Urine Sapi Yang Difermentasi Sebagai Nutrisi Tanaman. (http:perperagribisnis.deptan.go.idper PustakaperPengantarper pdf).
Sanderson, J.P., 2007. White fly. Available at: www.hort.cornell.Edu/greenhouse /pestdis.
Sukada, I Wayan., Sudana, I Made., Nyana, I Dewa Nyoman, Suwastika, Gede., Siadi, Ketut. 2014. Pengaruh Infeksi Beberapa Jenis Virus terhadap Penurunan Hasil pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 3[3]: 158-165