MEMPERKUAT PANCASILA MELALUI PERGUB NO. 79 TAHUN 2018 DALAM MENANGGULANGI PENGIKISAN BUDAYA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.
Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi oleh realitas Pancasila yang eksistensinya semakin lemah, karena terkikisnya kebudayaan Indonesia akibat dampak negatif perkembangan teknologi imformasi dan komunikasi yang dibawa oleh revolusi industri 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Pergub No. 79 Tahun 2018 dalam memperkuat Pancasila sekaligus menanggulangi pengikisan budaya di era revolusi Industri 4.0. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui studi pustaka dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini adalah melalui penggunaan busana adatnya, masyarakat Bali dapat menyadari jati diri dan identitasnya sebagai orang bali yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia yang pluralis dan multikultur ini. Melalui penggunaan busana adatnya, masyarakat Bali diajak menyelami karakter dan budi pakertinya sebagai orang Bali seutuhnya. Penggunaan busana adat Bali dapat membangun kebanggaan dan meningkatkan rasa percaya diri penggunanya akan keistimewaan budaya lokalnya. Kebanggaan dan rasa percaya diri itu pada gilirannya akan merangsang bangkitnya rasa cinta tanah air atau nasionalisme penggunanya. Penggunaan busana adat Bali faktanya juga mampu meningkatkan dan mempertebal jiwa spiritual masyarakat Bali sebagai pendukung kebudayaan tersebut.
Referensi
Agustin, Dyah Satya Yoga. Penurunan Rasa Cinta Budaya Dan Nasionalisme Generasi Muda Akibat Globalisasi. Jsh Jurnal Sosial Humaniora, Vol 4 No.2, November 2011.
Djamal, D. 1986. Pokok-Pokok Bahasan Pancasila. Bandung: Remadja Karya CV.
Fadilah, Nurul. Tantangan Dan Penguatan Ideologi Pancasila Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Journal of Digital Education, Communication, and Arts. Article History Vol. 2, No. 2, September 2019, 66-78.
Kelsen, Hans. 2009. General Theory of Law and State. Terj. Bandung: Nusa Media.
Manuaba, Putera. Budaya Daerah Dan Jati Diri Bangsa: Pemberdayaan Cerita Rakyat dalam Memasuki Otonomi Daerah dan Globalisasi. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik,Th XII, No 4, Oktober 1999, 57-66.
Mubah, A.Safril. Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Tahun 2011, Volume 24, No. 4 Hal: 302-308.
Mulkan, Abdul Munir. Kebudayaan Sebagai Jalan Mencapai Tuhan. Jurnal Ilmiah Bestari, No. 30 Th. XIII, 2000.
Santika, Gusti Ngurah, Gede Sujana, dan Made Astra Winaya. Membangun Kesadaran Integratif Bangsa Indonesia Melalui Refleksi Perjalanan Historis Pancasila Dalam Perspektif Konflik Ideologis. JED (Jurnal Etika Demokrasi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol 4 No. 2 Juni 2019.
. Putu Edy Purna Wijaya, dan Gede Sujana. Membangun Kualitas Sistem Politik Demokrasi Indonesia Melalui Pemilu Dalam Perspektif Integrasi Bangsa Dengan Berorientasikan Roh Ideologi Pancasila. Seminar Nasional I Hukum Dan Kewarganegaraan Singaraja, 5 Oktober 2019.
Somantri, Gumilar Rusliwa. Memahami Metode Kualitatif. Makara Sosial Humaniora, Vol. 9 No. 2, Desember 2005: 57-65.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosadakarya
Susanti, Lany dkk. Tradisi Tunggul Wulung Sebagai Sarana Penguat Jati Diri Bangsa. Jurnal Agastya Vol. 08 No. 01 Januari 2018.
Susanto, Heri. Pemahaman Sejarah Daerah Dan Persepsi Terhadap Keberagaman Budaya (Studi Korelasi pada Mahasiswa Pendidikan Sejarah Mahasiswa FKIP Unilam). Sejarah Dan Budaya, Tahun Kesembilan , Nomor 1, Juni 2015.
Supriyadi. Indonesia: Etnisitas Dan Nasionalisme Dalam Perspektif Sosial-Politik Dan Kebudayaan. PKn Progresif, Vol. 12 No. 1 Juni 2017.
Paramita, I Gusti Agung. Representasi Nilai Pancasila Dalam Kebudayaan Bali. Vidya Wertta Volume 2 Nomor 2 Tahun 2019.
Yusuf, Himyari. Kebudayaan Nasional Dan Ketahanan Nasional: Meneropong Jiwa Nasionalisme Masyarakat Kontemporer. Jurnal TAPIs, Vol.11No. 2 Juli-Desember 2015.