MAKNA LEKSIKON MATATAH, MAPANDES DAN MASANGIH : SEBUAH UPACARA POTONG GIGI PENDEKATAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI

  • Dewa Ayu Carma Citrawati Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Dwijendra
  • Made Anom Sastrawan Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Dwijendra
Kata Kunci: MSA, makna leksikon, upacara potong gigi, Bahasa Bali

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna leksikon matatah, mapandes dan masangih dalam bahasa Bali. Teori metabahasa semantik alami (MSA) digunakan untuk menganalisis struktur semantis leksikon-leksikon tersebut untuk mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, dengan membedah dengan rinci pembentukan dan makna yang berhubungan dengan upacara potong gigi di Bali. Penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap dengan sumber data utama adalah penutur bahasa Bali. Setelah mengetahui makna semantic alaminya, leksikon-leksikon ini dibedah dengan analisis comparatif, membandingkan makna dengan manuskrip yang memuat tentang upacara potong gigi dan data dianalisis dengan metode padan dan agih. Hasil analisis data disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kata matatah berasal dari bentuk asal tatah yang berarti pahat, matatah adalah verba yang secara leksikon berarti memahat. Masangih berasal dari bentuk asal sangih yang berarti asah, masangih adalah verba yang berarti mengasah dan mapandes berasal dari kata pandes yang berarti tekan. Berdasarkan teori MSA didapatkan makna asali MELAKUKAN yang berpolisemi dengan TERJADI memiliki eksponen ‘X melakukan sesuatu terhadap Y, terjadi sesuatu terhadap Y’ untuk leksikon-leksikon yang berkaitan dengan upacara potong gigi di Bali. Leksikon-leksikon yang berkaitan dengan upacara potong gigi ini memiliki makna yang berbeda jika dihubungan dengan konteks upacara potong gigi.

Referensi

Budhawati, Ni Putu Sudewi. 2013.” Upacara Potong Gigi Ditinjau Dari Filsafat Dan Fenomena Sosial Masyarakat Hindu Di Lombok”. GaneÇ Swara Vol. 7 No.2 September 2013. http://unmasmataram.ac.id/wp/wp-content/uploads/6-NI-PUTU-SUDEWI-BUDHAWATI.pdf didownload pada tanggal 1 Desember 2019.
Sudipa, I Nengah. 2004. “Verba Bahasa Bali, sebuah Kajian Metabahasa Semantik Alami” Disertasi Doktor Linguistik-Denpasar.
Tim Penyusun. Tata Bahasa Baku Bahasa Bali. 1996. Denpasar: pemerintah Propinsi Daerah Tingkat 1 Bali.
Tim Penyusun kamus. 2008. Kamus Bali-Indonesia Beraksara Latin dan Bali. Denpasar:Badan Pembina Bahasa, Aksara dan Sastra Bali bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Tim Penyusun kamus. 1993. Kamus Bali-Indonesia. Denpasar: Dinas Pendidikan dasar Provinsi Bali
Ullmann, Stephen. 2009. Pengantar Semantik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wierzbicka, Anna. 1996. Semantics: Prime and Universal. Oxford: Oxford University.
Diterbitkan
2019-12-20